Saturday, May 2, 2015

Alergi Obat

Alergi Obat atau Adverse Drug Reaction/ADR adalah efek samping yang terjadi setelah mengkonsumsi obat walaupun dalam dosis yang dianjurkan.

Penyebab Alergi obat :

  • Respon antibodi immunoglobin E atau IgE
  • Faktor lain
Menurut peneliti Alergi Gell dan Coombs, Alergi obat yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh dibagi menjadi 4 menurut tipe hipersensitifitasnya :

1. Alergi Obat Tipe1

Alergi obat yang diperantarai oleh immunoglobin E yang menempel pada sel mast, melepaskan histamin dan bahan-bahan peradangan yang menyebabkan gejala urtikaria, angioedema, penyempitan saluran pernapasan, muntah, gatal-gatal, diare dan anafilaksis. Gejala tersebut akan timbul dalam hitungan menit atau jam setelah tubuh terpapar dengan obat.

2. Alergi Obat Tipe 2 

Timbul sitotoksik. Gejalanya antara lain anemia, kekurangan kadar sel darah putih dan trombosit. Penyebabnya karena antibodi IgG dan IgM yang menuju ke sel yang dianggap alergen. Gejala muncul dalam jangka waktu yang bervariasi.

3. Alergi Obat Tipe 3

Tipe yang ketiga terjadi akibat penumpukan antibodi obat dan merangsang pengaktifan komplemen sehingga memicu reaksi peradangan. Gejalanya antara lain ruam, demam, nyeri sendi, pembesaran getah bening, urtikaria, glomerulonefritis, dan peradangan pembuluh darah atau vaskulitis.

4. Alergi Obat Tipe 4

Tipe reaksi lambat berupa alergi dermatitis kontak. Terjadi setelah sel T terpapar obat dan menyebabkan pelepasan bahan-bahan peradangan. Gejalanya terjadi setelah 2-7 hari setelah terpapar obat.

Alergi obat adalah reaksi hipersensitif yang diperantarai oleh immunoglobin E. Dari keempat tipe di atas yang merupakan alergi sebenarnya adalah tipe 1. Sedangkan tipe lainnya kemungkinan adalah :

a. Alergi obat yang dapat diperkirakan, antara lain :

  • antihistamin yang menyebabkan mulut kering
  • infeksi jamur karena pemakaian antibiotik jangka panjang.
  • kerusakan hati yang disebabkan oleh metotreksat
  • kejang karena teofilin
  • kejang karena konsumsi lidokain

b. Alergi obat yang tidak dapat diperkirakan, yaitu :

  • reaksi yang menyerupai anafilaksis setelah dilakukan penyuntikan bahan kontras radioaktif atau pseudoalergi
  • Mengalami anemia hemolitik dengan defisiensi G6PD setelah meminum primakuin atau idiosinkrasi
  • Setelah mengkonsumsi aspirin, telinga berdengung walaupun dengan dosis rendah. Biasanya terjadi karena intoleransi

0 comments:

Post a Comment