Thursday, April 9, 2015

Definisi Histamin

definisi histamin
Histamin adalah senyawa yang berperan dalam pengaturan fungsi fisiologis lambung dan berperan sebagai neurotransmiter. Histamin juga terlibat dalam tanggapan imun lokal. HIstamin diproduksi dalam basofil dan sel mast sebagai tanggapan terhadap patogen. Histamin menyebabkan meningkatnya permeabilitas kapiler terhadap sel darah putih dan protein lainnya. Hal ini akan membantu sel darah putih memerangi infeksi pada jaringan tersebut. proses kerjanya saling berkaitan dengan reseptor histamin di dalam sel. Ada 4 jenis reseptor yang dikenal.


1. Reseptor Histamin H1

Reseptor histamin h1 terdapat dalam jaringan otot, sistem saraf pusat, dan endothelium. Reseptor histamin h1 adalah reseptor histamin yang paling bertanggung jawab terhadap gejala alergi. Jika histamin saling berkaitan dengan reseptor, maka akan terjadi bronkokonstriksi, vasodilasi, nyeri, dan gatal pada kulit

2. Reseptor Histamin H2

Reseptor histamin h2 berfungsi meningkatkan sekresi asam lambung. Reseptor histamin h2 diidentifikasi berada di dalam sel-sel parietal

3. Reseptor Histamin H3

Apabila aktif, reseptor histamin h3 akan menyebabkan pelepasan neurotransmiter, seperti histamin norepinefrin, serotonin, asetilkolin

4. Reseptor Histamin H4

Reseptor Histamin H4 teridentifikasi paling banyak di dalam sumsum tulang dan sel basofil. Reseptor ini juga ditemukan di kelenjar timus, usus halus, usus besar dan limfa.

Fungsi pengaturan di dalam tubuh berkaitan erat dengan histamin. Histamin dilepaskan sebagai neurotransmiter. Aksi penghambatan reseptor histamin H1 mengakibatkan kita mengantuk. Di samping itu, histamin juga dilepaskan oleh sel mast di dalam organ genital pada saat orgasme.

Bagi penderita schizophrenia, kadar histamin yang dimiliki di dalam darahnya sangat rendah. Hal ini mungkin terjadi akibat efek samping dari antibiotik yang dikonsumsi olehnya sehingga menimbulkan efek samping yang merugikan histamin, misalnya quetiapine. Namun, ia akan kembali membaik dan sehat bila kadar histaminnya kembali normal






0 comments:

Post a Comment