Tuesday, April 21, 2015

Alergi Makanan Pada Anak

Alergi Makanan Pada Anak
Alergi Makanan Pada Anak

Gejala gangguan saluran pencernaan yang sering ditemui pada anak-anak adalah muntah. Muntah juga merupakan gejala awal dari berbagai infeksi, seperti infeksi paru-paru, tenggorokan dan juga saluran kencing, apabila muntah tersebut disertai demam.
Alergi makanan adalah gejala yang berkenaan dengan banyak organ dan sistem tubuh karena alergi terhadap makanan tertentu. Dan organ yang paling sering berhubungan dengan alergi makanan ini adalah saluran cerna.
Saluran pencernaan pada anak-anak belum matang sehingga sistem pertahahan tubuhnya juga masih lemah dan kadang-kadang mengalami gagal fungsi. Hal ini menimbulkan gastroenteropati atopi, mudahnya alergen yang terdapat dalam makanan masuk ke dalam tubuh dan mengganggu saluran pencernaan.
Target utama dari alergi makanan pada anak-anak memang saluran pencernaan, karena kondisi saluran pencernaanya belum matang. Gangguan saluran pencernaan ini paling banyak ditemui pada anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun. Kondisi yang paling sensitif adalah saat anak berumur 3 bulan. Semakin bertambah usia anak, kematangan saluran pencernaan mereka juga semakin baik. Terutama saat menginjak usia 5 atau 7 tahun. Dan alergi yang disebabkan oleh makanan pun akan semakin berkurang.
Untuk mengatasi alergi makanan pada anak, orang tua sebaiknya menghindari memberikan makanan-makanan yang mengandung alergen pada anak dan selalu menjaga kondisi tubuh anak agar tetap fit.
Beberapa fakta penting tentang alergi makanan pada anak dan tips penting yang bisa anda lakukan jika anak anda menderita alergi makanan :
  1. Gangguan muntah akibat alergi makanan dapat dicegah dan diminimalkan sejak dini
  2. Penggunaan obat alergi untuk jangka panjang berarti adanya kegagalan dalam mendeteksi penyebab alergi makanan tersebut
  3. Gangguan muntah dan alergi makanan pada anak memang tidak akan hilang, tapi akan berkurang saat anak mencapai usia 2-7 tahun.
  4. Antisipasi alergi makanan dengan mengenali makanan penyebab alergi. Tetapi anda juga musti menggantinya dengan makanan lain dengan kandungan gizi serupa apabila makanan tersebut termasuk makanan penting untuk anak, agar anak tidak kekurangan gizi yang dibutuhkan dari makanan penyebab alergi tersebut
  5. Cara untuk mengetahui makanan penyebab alergi antara lain dengan Tes Kulit dan Tes darah (untuk detailnya silakan cek di artikel ini) dan satu lagi dengan cara provokasi makanan secara membabi buta atau dikenal dengan istilah Double Blind Placebo Control Food Challenge (DBPCFC). Cara ini memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan biaya yang mahal. Beberapa Rumah Sakit telah melakukan modifikasi sederhana, anda bisa cek langsung di Children Allergy Center, Rumah Sakit Ayah Bunda Jakarta.

0 comments:

Post a Comment